CUKUPKAH WAKTU KITA MENYIAPKAN BEKAL UNTUK KEHIDUPAN YANG PALING BAIK DAN KEKAL
Assalaamu alaikum warohmatullohi wabarakaatuh
Yth Saudara-saudaraku,
C epat atau lambat kita pasti mati
U sia di dunia ini memang terbatas
K ita tak bisa memendekkan atau memanjangkan
U ntuk itu maksimalkanlah usia hanya untuk yang
bermanfaat
P ikirkan! Soal penampilan pisik, kaya atau miskin, ras
atau bangsa
K ecantikan wajah atau buruk rupa, semuanya Allah yang
tentukan
A llah hanya beri pilihan beriman pada-Nya atau pada
napsu diri
H anya masalahnya, “Cukupkah usia kita untuk mendalami
pedoman hidup?”
W aktu dan sumber daya yang ada sering sekali kita
boroskan
A tau kita gunakan untuk hal yang tak begitu penting
K ita belum tahu sudah sesuaikah keseharian ibadah kita
dengan pedoman hidup
T epatkah yang sudah kita lakukan selama ini berpedoman
padanya
U ntuk itulah kita sangat mendesak untuk memikirkan hal
ini
K alau ayat qouliah-Nya saja 6666 ayat jumlahnya
I tu belum tafsir dan bagaimana implementasinya
T entunya juga kesempurnaan hukumnya berupa syariat Islam
A patah lagi dengan hadits Rosulullah yang lebih banyak
darinya
M embicarakan kesempurnaannya saja tidak sedikit waktunya
E ntah mengapa banyak diantara kita yang masih
mengerjakan yang bukan syariatnya
N amanya sempurna berarti tak memerlukan sesuatu dari
luarnya
Y ang terhormat saudara-saudaraku, kutulis ini hanya karena
Allah semata
I ni juga berarti sebagai tugas saling mengingatkan di
antara kita
A tau juga sebagai media bagaimana kita bisa saling
menjaga hingga gugurlah kewajiban itu
P ermasalahannya kita tidak bisa sesering berjumpa
bertemu wajah dalam waktu yang lama
K uperhatikan di antara kita masih banyak kekurangan akan
pengetahuan agama kita
A ntara cemas akan nasib masing-masing kita di akhirat
kelak dan tugas berdakwah
N amun inilah yang bisa kulakukan di saat kita semua
sibuk dengan dunia masing-masing
B erharap sebaliknya, sebenarnya saya sangat ingin ada
yang mengingatkan diri saya
E ntah ini bisa berjalan atau tidak, tapi saya hanya
berusaha dan berdoa semoga ada
K embali pada permasalah di atas, kita belum banyak paham
akan agama kita
A kibatnya masih banyak keseharian kita yang tak sejalan
dengan pedoman hidup kita
L alu bagaimana jadinya jika kita hanya habiskan usia
kita tanpa bertambahnya pengetahuan kita
U rusan ini sebenarnya harus serius kita mengelolanya
supaya kita tidak menyesal
N amun dari arah mana dan kapan kita bisa memulai saling
mengingatkan
T ujuan kita satu yakni bahwa kita memang harus sudah dan
selalu bernasehat dalam masalah agama
U ntuk itu pula melalui ini, semoga ada respon dari
saudara-saudara semoga kita bisa bicara
K uharapkan kegundahan ini bisa segera sirna karena aku
tak bisa secara nyata berkarya
K etahuilah saudara-saudaraku yang kucinta, kita perlu
bicara tidak hanya dunia
E ntaskanlah pikiran yang hanya memikirkan dunia dan kita
mulai bicara tentang syariat-NYa
H ajatan ini harus berupa sering kumpul tak hanya urusan
untuk makan, tertawa lalu pulang kembali
I ngatlah kita ini sangat kurang bicara tentang apa dan
bagaimana kita seharusnya
D ari segi kepedulian dari saudara-saudara, saya sangat
kagum dan terpesona
U ntuk itu saya ucapakan jazakumullohu khoiron, semoga
Allah membalasnya dengan kebaikan yang banyak
P erlu kita ketahui, untuk mempersiapkan sesuatu yang
sangat penting bahkan vital
A lakadar bisa hidup atau bahkan bisa sukses soal dunia,
ingatlah itu ujian di dunia karena Alloh yang berkehendak
N amanya vital kita harus banyak mempelajari pedoman
hidup kita agar tahu apa dan bagaimana
Y ang terhormat saudara-saudara, mari kita perlu bicara
A gar apa yang saudara punya bisa disampaikan begitupun
punya saya
N amun bukan untuk menghakimi tapi media berbagi bersama
G arapan kita adalah menjaga diri kita dan keluarga
terhindar dari siksa
P ikirkan suatu cara agar kita ada suatu media untuk
berbagi peduli
A lirkan energi positif dari masing-masing dan hilangkan
yang negatif
L ama ini saya pikirkan, semoga ada respon dari
saudara-saudara
I ndah rasanya jika kita ada dalam ikatan berpedoman
Quran dan Sunnahnya
N ikmat rasanya jika benar-benar menjadi kenyataan
G elorakan semangat membangun keluarga yang benar memahami
agama
B agi diri saya ini penghilang gundah geulisah
A tau wasilah bagaimana menyalurkan kepedulian religi
I ngatlah Rosululloh saw bersabda, “Barang siapa yang
dikehendaki Alloh (mendapat) kebaikan, maka ia akan dipahamkan dalam masalah
agama.” (HR, Bukhori)
K etahuilah bahwa, paham agama bukan tahu agama tapi
beragama berdasarkan ilmu.
K etahuilah berilmu agama berarti harus banyak waktu
untuk mempelajarinya
E ntah mengapa kita tak memyadari kalau kita hanya banyak
memburu dunia
K etahuilah dunia bakal kita tinggalkan sebanyak apapun
dan sedalam apapun kita cintanya
A kan tetapi beramal dan beragama berdasarkan ilmu
membuahkan pahala kebajikan sebagai bekal yang bisa dibawa ke akhirat
L alu kapan kita akan memulai lebih dekat pada majelis
ilmu?
Wassalamu alaikum warohmatullohi wabarakaatuh.
Tema: waspada usia
No. Puisi 106, Febuari 4 - 2018